Krisis Keseriusan: Rapat Paripurna DPRD Bolsel Molor selama 5 Jam

BUMANTARA.NET, BOLSEL – Rapat Paripurna DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Bolsel (Bolaang Mongondow Selatan) berlangsung dramatis ketika kehadiran anggota yang kurang dari separuh.

Hal itu menyebabkan rapat paripurna molor selama 5 jam dari jadwal yang seharusnya pukul 09.00 Wita.

Keterlambatan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang kekompakan dan keseriusan anggota DPRD dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.

Rapat Paripurna kali ini memiliki agenda krusial, yaitu Penyampaian Tahap 1 Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) untuk tahun anggaran 2024.

Sayangnya, rapat tidak memenuhi kuorum yang dibutuhkan dan harus ditunda hingga anggota yang cukup hadir.

Dari total 20 anggota DPRD Bolsel, hanya 10 anggota yang hadir hingga pukul 14.00 Wita, saat rapat akhirnya bisa dimulai setelah tambahan waktu skors selama 15 menit untuk menunggu kehadiran dua anggota terakhir.

Situasi ini menimbulkan keprihatinan atas kurangnya keseriusan beberapa anggota DPRD dalam menjalankan kewajibannya sebagai perwakilan rakyat.

Beberapa anggota DPRD yang tepat waktu hadir dalam rapat ini antara lain Ketua DPRD Arifin Olii, Wakil Ketua Salman Mokoagow, Ketua Komisi II Zulkarnain Kamaru, Ketua Komisi 1 Fadly Tuliabu, Ketua Komisi III Abdul Razak Bunsal, Sunardi Kadullah, Amanah Gobel, Harson Mooduto, Supatia Kobandaha.

Bupati Bolsel, H Iskandar Kamaru SPT Msi, tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya terhadap situasi tersebut.

Rapat yang begitu penting, dihadiri oleh para pejabat dan stakeholder pemerintah yang telah menunggu lebih dari satu jam, menjadi sorotan kurangnya kesiapan dan profesionalisme.

Ia menegaskan bahwa solidaritas dan kekompakan antara eksekutif dan legislatif adalah kunci dalam mengawal agenda penting seperti ini.

Peringatan tegas ini mengisyaratkan pentingnya peran DPRD dalam memastikan keteraturan dan kedisiplinan dalam menjalankan tugas.

Di kesempatan yang sama Ketua DPRD, Arifin Olii, juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kesadaran para wakil rakyat dalam menjalankan tugas mereka.

Ia menyatakan bahwa meskipun mengawal aspirasi masyarakat di lapangan penting, agenda penting yang menjadi tanggung jawab rutin sebagai anggota DPRD tidak boleh diabaikan.

Dalam mengatasi situasi seperti ini, Arifin Olii mendesak Ketua Badan Kehormatan DPRD untuk memberikan teguran kepada anggota DPRD yang kurang disiplin dalam menghadiri rapat.

“Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para anggota DPRD akan tanggung jawab mereka sebagai perwakilan rakyat,” ucapnya.

Lebih lanjut, Arifin mengatakan, rapat Paripurna yang molor ini harus menjadi pembelajaran berharga bagi DPRD Bolsel untuk lebih memprioritaskan tanggung jawab mereka sebagai wakil rakyat.

“Sebab seseriusan dalam menjalankan tugas dan kewajiban akan berdampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat”.

“Semoga kejadian ini menjadi momentum positif untuk memperkuat integritas dan komitmen DPRD Bolsel dalam mewujudkan perubahan dan kemajuan bagi daerah dan masyarakat yang diwakilinya,” pungkas Arifin.

Komentar Facebook
Bagikan

Baca Juga

Bhayangkara Ideal Fest 2025: Pesta Rakyat Spektakuler dari Bolsel untuk Indonesia

BUMANTARA.NET, BOLSEL – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) bersiap …