BUMANTARA.NET, BOLSEL – Dalam balutan kesederhanaan dan penuh khidmat, Desa Tolondadu II menggelar dzikir bersama di Mesjid Al-Ihsan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Selasa 24 September 2024.
Acara ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi sebuah ikhtiar spiritual yang mengajak seluruh warga untuk merenungi jejak agung Rasulullah dan mempererat ikatan sosial yang selama ini terjalin.
Sangadi Tolondadu II, Sukri Tuliabu, dalam sambutannya menyampaikan pesan mendalam mengenai pentingnya menjaga tradisi ini.

“Dzikir bukan hanya serangkaian kata yang terucap, tetapi juga doa kolektif yang menghubungkan kita dengan Sang Pencipta dan dengan sesama manusia.”
“Sejak dulu, tradisi ini telah menjadi jembatan spiritual yang memperkuat iman dan silaturahmi,” tambahnya.
Sukri juga menyatakan rasa terima kasih yang tulus kepada seluruh pihak yang terlibat dalam mensukseskan acara ini.
“Ini adalah momen bagi kita semua untuk memupuk rasa kebersamaan, menjaga harmoni, dan mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi penerus. Semoga dzikir ini terus menjadi nafas dalam kehidupan kita sebagai masyarakat,” pungkasnya.

Selaku panitia pelaksana, Rahmat Duto, menjelaskan bahwa dzikir ini tak hanya diisi dengan lantunan doa dan sholawat, tetapi juga kisah-kisah inspiratif dari perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW yang menggugah hati para peserta.
“Setiap detik dalam acara ini adalah ruang bagi kita untuk merefleksikan keagungan Rasulullah dan menanamkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Tak hanya dzikir, acara ini juga diwarnai dengan kebiasaan turun-temurun, di mana masyarakat membawa “tolangga” bingkisan makanan yang dibagikan kepada mereka yang ikut serta dalam dzikir hingga pagi.
“Tolangga ini melambangkan kepedulian dan kebersamaan, mengingatkan kita bahwa dalam setiap pemberian, ada nilai yang jauh lebih besar daripada apa yang terlihat,” ungkap Rahmat.
Sebanyak 80 tokoh agama hadir dalam acara ini, dan 63 bingkisan tolangga dibagikan kepada peserta.
Dalam dzikir dan kebersamaan tersebut, Desa Tolondadu II menemukan kekuatan spiritual yang mengalir, mengikat hati-hati yang terpaut dalam satu tujuan mencari berkah dan keberkahan hidup melalui ajaran Nabi Muhammad SAW.***
BUMANTARA | Menggenggam Cakrawala Menggenggam Cakrawala
