MEMILIKI panjang garis pantai 294 km, tidak heran jika salah satu potensi yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) adalah di bidang perikanan.
Produksi pun terjadi peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Seperti data statistik terakhir yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut),24 April 2021.
Pada data tersebut, produksi perikanan Bolsel sejak 2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, terutama di bidang perikanan laut.
Di tahun 2014, BPS mencatat produksi perikanan laut daerah yang berada di ujung Sulut itu sebanyak 2547 ton. Angka itu mengalami peningkatan tujuh kali lipat jika dibandingkan dengan dengan tahun 2019 yang mencapai 14.007 ton.
Angka yang fantastis juga dicatat BPS di bidang perikanan umum. Terhitung pada 2018, produksi perikanan tangkap umum di Bolsel mencapai 190.573.909 ton. Angka itu juga meningkat dua kali lipat di tahun 2019 yaitu sebesar 391.683.675 ton.
Menurut Kepala Dinas Perikanan Bolsel, Awaludin Lamalani, salah satu produksi ikan yang menyumbang angka paling besar di Bolsel adalah ikan tuna. “Produksi ikan tuna di Bolsel cukup besar. Pada semester pertama 2020, total hasil tangkapan ikan mencapai 1,5 juta ton. Setiap tahunnya, produksi ikan tuna bisa mencapai angka 3 sampai 4 juta ton,” ujarnya.
“Di antara hasil tangkap tersebut merupakan jenis Tuna Mata Besar (Thunnus Obesus) sebanyak 62.050 ton, Tuna Sirip Biru Selatan (Thunnus maccoyii) 821, 769 ton, dan Tuna Sirip Kuning (Thunnus Albacares) mencapai 705.560 ton. Totalnya berkisar 1.589.379 juta ton,”urainya beberapa waktu lalu.
Diakui Awaludin, salah satu faktor yang dinilai menjadi dasar utama meningkatnya produksi perikanan Bolsel dari tahun ke tahun, karena bantuan stimulan dari pemerintah kabupaten tiap tahunnya untuk mendukung produksi nelayan.
“Pemkab telah berinisiatif tidak lagi memberikan bantuan jenis katinting, bantuan telah dilaihkan pada jenis perahu tangkap yang lebih baik. Salah satunya perahu fiber, fish finder dan lainnya,” ungkapnya.
“Tiap tahun Pemkab selalu mengalokasikan bantuan, sasarannya adalah produksi. Alhamdulillah peningkatannya cukup signifikan. Luas zona perikanan laut Bolsel mencapai 53,8 persen. Secara simultan, pemerintah terus mendorong potensi ini guna mensejahterakan masyarakat, khususnya nelayan,”pungkasnya. ***